Soal Harga Material Bantuan, Penerima BSPS HBK di Takalar Baru Tahu setelah DRPB Muncul

Makassarglobal.com – Takalar – Dugaan adanya permainan pada pelaksanaan program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) tahun 2022 di kabupaten Takalar mulai disadari oleh para penerima bantuan.Salah satu penerima bantuan bernama Dg.Lopo merasa heran dengan harga-harga material yang sangat mahal pada DRPB yang dibagikan. Salah satu contohnya misalnya harga batu bata yang bernilai 1000 rupiah per unitnya. Padahal harga batu bata didaerah tersebut hanyalah 850 rupiah per unitnya.

” Kita juga heran pak, karena harga disinikan hanya 850 rupiah per biji. Sementara harga bahan di kertas putih (DRPB) itu 1.000 rupiah per unitnya…” Ujar Dg.Lopo.

Dirinya mengaku tidak tahu-manahu soal harga satuan material toko, dan baru tahu setelah menerima daftar rencana perbelanjaan bahan (DRPB). Diawal pelaksanaan, dirinya menjelaskan hanya dimintai jenis-jenis material yang dibutuhkan hingga DRPB muncul.

Sekretaris Barisan Anti Korupsi Indonesia Takalar (BAKINT) saat dikonfirmasi terkait keluhan warga menjelaskan bahwa masalah tersebut merupakan bukti nyata bahwa ada permainan dalam pelaksanaan BSPS tahun 2022.

” Itu adalah bukti nyata bahwa ada penyimpangan yang diatur secara sistematis yang melibatkan pelaksana seperti pendamping atau TFL. Mereka tahu itu menyimpang atau salah, tapi diduga memang sengaja dilakukan. Kalau tahu itu menyimpang dan tetap dilakukan, apa namanya kalau bukan sengaja? dan apa tujuannya sehingga disengaja? Dan anda bisa tebak tujuannya…” Ujar Bantang (27/10/2022)

Lebih lanjut, Ilham Bantang menjelaskan bahwa, berdasarkan hasil advokasi BAKINT, harga material ditetapkan tidak berdasarkan harga toko tapi berdasarkan hasil kesepakatan. Buktinya, harga satuan material BSPS semua sama padahal dengan 4 toko yang berbeda. Terlebih lagi, harga tersebut jauh lebih mahal dari harga toko bahan bangunan lain di wilayah itu.

” Kalau betulan survey, kenapa para penerima bantuan milih toko yang bahan bangunannya yang mahal??? Kan aneh bian ajaib…” tutup Bantang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *