Kualitas Beras BPNT Buruk, Masyarakat Pulau Balang Lompo Kabupaten Pangkep Minta Pengelola Sesuaikan Kualitas Beras

MakassarGlobal.com – Pangkep – Beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat kepulauan, hal inilah yang kemudian menyebabkan BPNT di kepulauan pangkep terkhususnya Pulau balang lompo kelurahan mattiro sompe, kecamatan Liukang tupabbiring di bagikan dalam bentuk uang yang langsung di alihkan menjadi beras oleh oknum terkait.

Pasalnya uang BPNT yang di terima oleh masyarakat di bawa dan di bagikan oleh pihak penyalur untuk kemudian langsung di tukar dengan nota yang kemudian masyarakat akan menunggu waktu kedatangan beras yang merupakan hak mereka tersebut.

Yang menjadi persoalan dikemudian hari adalah lambatnya pendistribusian beras membuat masyarakat terpaksa harus meminjam ke kios-kios terdekat. Juga beras yang di tunggu-tunggu datang pasalnya memiliki kualitas yang buruk.

Menurut salah seorang warga yang tidak mau di sebutkan namanya.
Masyarakat telah menunggu selama 4 bulan untuk mendapatkan haknya sebagai penerima bantuan BPNT, akan tetapi karena keterlambatan distribusi beras ini masyarakat harus meminjam ke penjual untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Hal ini tentunya menjadi ironi tersendiri, sebab kebijakan pemerintah pusat untuk memberikan bantuan pangan non-tunai adalah demi terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat-masyarakat kecil.
Dan apabila model seperti ini membuat masyarakat terpaksa meminjam, maka BPNT di pulau Balang lompo ini, kurang tepat caranya.

Kemudian, setelah menunggu beberapa bulan datangnya beras ini, pasalnya kualitas beras yang datang tidak sesuai dengan harga yang semestinya.

Mansur salah satu warga mengatakan.”Beras BPNT yang di terima masyarakat memiliki kualitas yang kurang baik, berasnya bahkan ada yang sudah ulatan. Ini seperti beras yang sudah lama tinggal di gudang, padahal masyarakat sudah lama menunggu datangnya bantuan ini yang merupakan hak mereka.”
Kami berharap, agar oknum-oknum yang terkait dengan BPNT ini, untuk lebih memperhatikan dan mensesuaikan kualitas beras dengan uang yang di setor oleh masyarakat, atau kalau tidak bisa, persilahkan masyarakat membelanjakan uang yang mereka terima secara mandiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *