Warga Raudah Dusun Renggang Desa Tanabangka, Resah Atas Ulah Teror Dari Gerombolan OTK.

Makassarglobal.com – Modus baru Pelaku Begal melakukan Aksinya dengan cara mareka bertengkar saling adu mulut untuk memancing warga keluar. Jika mareka melihat ada warga yang keluar dari rumahnya, mereka langsung menarik Katapel untuk membusur korban. Kali ini mereka Kembali beraksi di jalan poros tanabangka Gentungan tepatnya di depan bangunan masjid raudah dusun renggang, desa tanabangka kecamatan bajeng barat, pada jum’at 06/01/2023 sekira pukul, 23 : 10 Wita.

Entah apa motifnya sehingga Segerombolan OTK ini melakukan aksinya yang main busur sambil melempar rumah warga yang tak diketahui apa penyebabnya. Atas aksi Gerombolan OTK ini, membuat warga Desa dan selalu merasa dihantui.

Kepada Media ini Azis Tawang salah satu warga raudah mengemukakan bahwa rumahnya sudah beberapa kali menjadi sasaran pelaku.

” Rumah saya sudah dua kali menjadi sasaran para pelaku. Mereka melempari rumah saya dengan batu dan botol minuman markisa, ini yang selalu menghantui kami, ulah para pelaku yang main busur dan membuat onar di kompleks raudah sungguh membuat kami Resah.” ujarnya.

Rasa trauma dan resah bukan hanya dirasakan oleh azis tawang saja hal yang sama dirasakan oleh Juliadi Dg Patta salah satu pengusaha yang pernah jadi korban. selain rumahnya dilempari batu, beliau juga kehilangan aki mobi truk. peristiwa ini sudah menjadi langganan bagi warga raudah yang selalu jadi sasaran. pelaku seringkali mengambil barang-barang berharga seperti aki dan velg mobil. Mereka yang menjadi korban adalah Amirulah Dg Sibali, Haeruddin Dg Bani.

” Atas kejadian ini, kami warga kompleks raudah dusun renggang merasa sangat resah dan trauma karena kami tidak tau apa kesalahan yang pernah kami lakukan terhadap mareka. lalu pertanyaannya, mengapa mareka selalu mengngganggu ketentraman kami. Maka rusaklah nama dusun renggang khususnya kompleks raudah dikenal dengan tempat rawan kriminal, tapi pelakunya bukan warga kompleks raudah. kenyataan orang luar yang selalu membuat anarkis dan jadikan tempat aksi brutal oleh para OTK. Padahal anak anak muda dikompleks raudah dusun renggang desa tanabangka sibuk mencari nafkah membantu orang tuanya bekerja. Hanya yang selalu membuat kami tidak nyaman adalah pelaku yang dari luar datang kemudian membuat onar di tempat kami” Paparnya.

“Dan hal ini sudah dua kali terjadi pertama dimalam takbiran idul Adha 2022 sebanyak 50 OTK yang membuat anarkis serupa, tapi tapi beruntung aksi pelaku tidak digubris oleh warga setempat sehingga tidak ada korban. begitu pula yang terjadi pada Jum’at 06/01/2023.sekirah Pukul, 23 : 10 Wita, sekelompok OTK Kembali melakukan aksinya di tempat yang sama” Tambah Juliadi Dg Patta.

Lewat media ini mereka sangat berharap pihak kepolisian khususnya kepolisian sektor bajeng kabupaten Gowa agar dapat melakukan patroli rutin di wilayah mereka untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kejadian seperti ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *