
Makassarglobal.com – Saya selaku, masyarakat indonesia dan penumpang KM. LABOBAR merasa keberatan atas tindakan H.Pujo Sumarjo (nama Nakhoda) KM. LABOBAR melaporkan saya, Di kp3 pelabuhan pantoloan Dengan Alibi bahwa saya membuat keributan diatas kapal Dan Pujo merasa tidak nyaman. Informasi yang saya dapat dari kp3 pantoloan. Saya di paksa turun dengan tangan di borgol seperti pencuri. Setelah di kp3 pantoloan kami klarifikasi tidak ada bukti2 yang kuat bahwa saya bertindak kriminal diatas kapal km. Labobar.
Setelah saya simak berita Acara penurunan saya, Saya menyuruh Saudara saya mengambil gambar yang ada di informasi 5.
Yang disitu ditempel Foto saudara M.A. Nahkoda km Labobar menyimpul kan bahwa saya Terindikasi sebagai komplotan wartawan Gadungan dikarenakan mengambil foto berita Rekan saya tentang “WARTAWAN GADUNGAN BERULAH DI KM LABOBAR DI DUGA SEJUMBLAH PEDAGANG ASONGAN DI INTIMIDASI” Redaktur www.titastory.id
yang terpampang di informasi dek 5. Lalu saya di tuduh mengirim kan foto ke media www.koranpatrolixp.com Tentang “NAHKODA MELAKUKAN PERBUATAN TIDAK MENYENANG KAN DAN PENCEMARAN NAMA BAIK”
Sebelum saya dengan saudara saya di turun kan, Mualim 2. Berbicara di dalam informasi dek 5 dengan saya, tuturnya “langsung ikuti dulu karena ini perintah dari Nahkoda. dengan kejadian itu, Nahkoda menyimpulkan bahwa saya berdua ini komplotannya Wartawan Gadungan yang membuat Nahkoda tidak nyaman Berdasarkan pemberitaan dari redaktur www.titastory.id”
Mualim 2 pun sempat menjanjikan, nanti tiketnya pak Rudi di ganti dibawa (PT. PELNI cabang pantoloan). Setelah saya mediasi melalui teman saya ber inisial H.I bawasanya tidak ada pengembalian tiket Padahal tiket saya Dari jaya pura tujuan Surabaya. Dengan kejadian ini saya sudah merasa di rugi kan termasuk waktu dan semuanya. Saya pribadi merasa keberatan dengan sikap seorang pujo yang bertindak Arogansi Menuduh tanpa ada bukti bukti yang akurat. Apakah ini cara kerja Seorang Nahkoda di perusahaan sebesar PT. PELNI?
Kapal ini punya pemerintah apakah harus di perkerjakan orang seperti H.Pujo Sumarjo sebagai nakhoda di KM. LABOBAR? Kalau bisa PT. PELNI menindak lanjuti permasalah ini dan memberhetikan oknum tersebut secara tidak hormat, kalau pihak PT. PELNI diam saja dengan sikap arogansi nya H.Pujo Sumarjo, sebagai nakhoda di KM. LABOBAR, ini akan menimbulkan kesan bahwa PT. PELNI memelihara SAMBO VERSI LAUT, dan terlibat dalam semua aksi aksinya di atas kapal KM. LABOBAR.
Koko – kaltim