“WHO Merayakan Ulang Tahun Ke-75 dan Menyerukan Pemerataan Kesehatan dari Sulawesi Selatan”

Makassar, 25 Agustus 2023- Hari jadi WHO ke-75 adalah kesempatan merefleksikan kemajuan yang dicapai dalam kesehatan masyarakat, dan untuk berkomitmen kembali mencapai pemerataan untuk semua.

Sebelumnya pada 7 April 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merayakan ulang tahunnya yang ke-75 bersama 194 Negara Anggota dan beragam mitra lainnya, menandai tonggak sejarah dalam kesehatan global.

Tema perayaan tahun ini adalah “Sehat untuk Semua”, menekankan pentingnya memastikan setiap orang memiliki akses setara ke sarana penting untuk hidup sehat, termasuk layanan kesehatan berkualitas, makanan sehat dan aman, air, sanitasi, serta lingkungan untuk hidup, belajar, dan bekerja, tanpa diskriminasi.

Indonesia bergabung dengan WHO pada 1950 dan telah bekerja bahu membahu untuk mewujudkan kesehatan bagi seluruh rakyat di tanah air. Indonesia telah mencapai kemajuan luar biasa dalam meningkatkan hasil kesehatan, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kesehatan yang merata.

Meskipun negara ini telah mencapai pencapaian signifikan dalam Jaminan Kesehatan Nasional yang kini mencakup lebih dari 90% populasi serta dalam mengurangi penyakit menular dan kematian anak, masih banyak orang belum memiliki akses terhadap sarana kesehatan, terutama orang dengan disabilitas, perempuan, lanjut usia, dan mereka yang hidup dalam kemiskinan.

Menandai kesempatan tersebut, WHO menyerukan komitmen baru untuk pemerataan kesehatan di Sulawesi Selatan, Indonesia, dan seluruh dunia.

“Kita harus ingat kesehatan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan sama untuk hidup yang sehat dan produktif, tanpa memandang jenis kelamin, usia, ras, status ekonomi, kemampuan fisik, dan lokasi geografis,” kata Dr. Fransiska Mardiananingsih, National Professional Officer of Social Determinants and Health Promotion di WHO Indonesia.

WHO akan terus mendukung Indonesia dalam mencapai komitmen tersebut. Pandemi COVID-19 telah menunjukkan bahwa melindungi kesehatan merupakan hal mendasar bagi ekonomi, masyarakat, keamanan, dan stabilitas dunia. Pandemi juga menyoroti adanya ketidaksetaraan kesehatan dan bagaimana hal tersebut mengakibatkan risiko tidak proporsional dan dampak sosial-ekonomi penyakit kepada kelompok rentan.

Belajar dari pandemi ini, WHO siap mendukung negara-negara di seluruh dunia untuk membangun kembali dunia yang lebih sehat dan adil bagi semua. Bersamaan dengan upaya tersebut, Makassar, sebagai bagian dari Jejaring Kota Sehat WHO Kawasan Asia Tenggara, terus memperkuat kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan pemerataan kesehatan dan kesejahteraan di perkotaan. Taman kota, zona inklusif, dan usaha mikro berkembang pesat, memperkuat upaya bersama untuk menciptakan kota yang lebih sehat.

Dr. Fransiska Mardiananingsih menyimpulkan, “Kita telah membuat langkah besar dalam meningkatkan hasil kesehatan bagi masyarakat, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi ketidaksetaraan kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Indonesia. Mari kita perbarui komitmen kita terhadap pemerataan kesehatan dan bekerja sama untuk memastikan setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup sehat dan produktif.”

Laporan: Syam Hariati/ Afdal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *