News

Polsek Bajeng Berhasil Menangkap Para Terduga Pelaku Kejahatan Jalanan

MakassarGlobal.com – Polsek Bajeng berhasil mengatasi gangguan kejahatan jalanan di wilayah Lonrong, Desa Paraikatte, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Selasa (7/5/2024).

Menurut keterangan dari Kapolsek Bajeng, AKP H. Masjaya, SKM, M.M., saat melaksanakan Giat Patroli Cipta Kondisi rutin. Personel Satreskrim Resmob Lipang, mengamankan sejumlah pemuda yang diantaranya masih di bawah umur sementara berkumpul di dalam rumah kosong.

Operasi ini dilakukan pada dini hari, sekitar pukul 02.30 WITA, dipimpin langsung oleh Ps. Kanit Reskrim Aiptu Muh Fajar. Dalam pemeriksaan, polisi menemukan senjata tajam berupa badik, busur, juga anak panah.

5 orang terduga pelaku kejahatan jalanan yang berhasil ditangkap yakni berinisial:

1. HR (17)
– Alamat: Paccelekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa

2. M Y (18)
– Pekerjaan: Wiraswasta
– Alamat: Paccelekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa

3. RS (16)
– Pekerjaan: Buruh Bangunan
– Alamat: Paccelekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa

4. AR (20)
– Pekerjaan: Buruh Harian
– Alamat: Paccelekang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa

5.  VR (26)
– Pekerjaan: Wiraswasta
– Alamat: Perumnas Antang, Kota Makassar

Selain itu, Polsek Bajeng menyita barang bukti antara lain:

– 1 Unit Motor
– 2 Buah Anak Panah/Busur
– 1 Buah Ketapel Karet
– 1 Bilah Badik
– 5 Buah Handphone
– 1 Buah Tas
– 1 Buah Dompet Coklat
– 4 Buah Korek Api

Kini, para terduga pelaku beserta barang bukti telah diamankan di Polsek Bajeng untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Keberhasilan tim Satreskrim Resmob Lipang, diharapkan mampu meningkatkan rasa aman bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Bajeng dan sekitarnya. (Alv/Red)

Laporan: Alvin

Gowa, Sulawesi Selatan – Tembang daerah Makassar kian menemukan jati dirinya sebagai bentuk perkembangan musik lokal yang mampu bersaing dan sejajar dengan jenis musik lainnya. Lagu-lagu Makassar saat ini tidak hanya dinikmati oleh pecinta genre musik tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari selera musik nasional. Tak hanya terbatas pada kalangan etnis Makassar, kini lagu-lagu daerah tersebut juga dinikmati oleh berbagai etnis di seluruh penjuru Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa musik Makassar telah menjadi bagian dari kekayaan lagu-lagu Nusantara. Baca: Pangdam XII/Tpr Tutup Diksarmil dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komcad SPPI Batch 3 Tahun 2025 Seragam Sekolah Gratis dari Walikota Langsa Orang Tua Siswa Sangat Terbantu, Kepsek SDN 1 Ucapkan Terimakasih Kepsek SMAN 2 Gowa Diduga Selewengkan Dana BOS, GEMPUR Siap Laporkan ke Kejati Sulsel LBH Herman Hofi Sorot Dugaan Strategi Adu Domba Dalam Konflik Agraria di Kubu Raya Para penggiat musik daerah, khususnya pencipta dan pemerhati lagu-lagu lokal seperti Udhin Leaders, terus mendorong agar tembang-tembang daerah Makassar dan Bugis mendapat ruang lebih luas di industri musik Tanah Air. Udhin Leaders, vokalis sekaligus pencipta lagu Makassar dan Bugis, akan berkolaborasi dengan Alex, gitaris dari label nasional Nagaswara. Alex dikenal dengan kepiawaiannya memainkan gitar melodi, dan telah lama berkiprah di industri musik Indonesia. Kolaborasi ini akan mengusung genre musik pop daerah, mencampurkan warna khas Makassar dan Bugis dengan sentuhan profesional dari musisi nasional. Maulana Ramli, selaku Event Organizer (EO) dari Pranala Production sekaligus pencipta lagu populer “Siri Napacce”, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan proyek perdana yang mempertemukan musisi nasional dan pelaku utama musik daerah dalam satu garapan. Sebelumnya, Maulana juga telah melahirkan karya berjudul “Manna Jera’ja Kulimbang” yang turut mewarnai khazanah musik daerah. “Ini untuk pertama kalinya terjadi, seorang gitaris dari label nasional berkolaborasi dengan dedengkot lagu daerah Makassar dan Bugis. Kami optimistis hasilnya akan menjadi karya musik yang apik dan membanggakan,” ujar Maulana dalam wawancara. Video klip dari proyek ini akan mengambil lokasi syuting di Balla’ Lompoa, ikon kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. Rumah adat ini merupakan bekas kediaman Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional Indonesia, sekaligus simbol pusat budaya, sejarah, dan adat istiadat Gowa. Tempat ini dulunya menjadi lokasi strategi dalam menghadapi penjajahan. Dengan latar budaya yang kuat dan kolaborasi lintas daerah, karya ini diharapkan menjadi representasi baru bahwa musik daerah mampu tampil modern tanpa kehilangan akar budayanya.(/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *