News

SS Glow Up Bongkar Rahasia Sukses Bisnis Skincare di Era Digital

Makassarglobal.com– SS Glow Up kembali membuat gebrakan dengan menggelar seminar bertajuk “Comeback Stronger: Peluang Bisnis Anti Hoax”, Senin (12/2/2025) di Hotel Ibis Styles Makassar.

Mengusung tema “Cerdas Memilih Peluang Bisnis Skincare di Era Digital”, acara ini menghadirkan para ahli yang membagikan strategi jitu untuk sukses di dunia bisnis kecantikan.

Sarah Sartika, owner SS Glow Up, menegaskan bahwa produknya telah mengantongi izin BPOM sebelum dipasarkan. Ia juga memberikan edukasi kepada peserta tentang cara memastikan keaslian produk skincare yang aman.

“Kami tidak akan memproduksi sebelum keluar izin BPOM. Keamanan dan kepercayaan konsumen adalah prioritas utama,” tegas Sarah Sartika owner SS Glowup.

Sesi seminar semakin menarik dengan kehadiran Anggu Batary yang membahas pentingnya personal branding dalam bisnis.

“Jangan takut gagal! Semakin cepat habiskan jatah gagalmu, semakin cepat kamu sukses. Gunakan story telling dalam pemasaran untuk membangun koneksi dengan pelanggan,” ujar Anggu Batary dengan penuh semangat.

Di sisi lain, strategi digital marketing dikupas tuntas oleh Adhy Basto dan Jade Thamrin. Adhy Basto mengingatkan pentingnya memilih platform yang tepat.

“”YouTube dan Facebook memiliki potensi besar dalam strategi pemasaran produk. Buat fanpage yang menarik, optimalkan caption, dan yang terpenting, selalu aktif berinteraksi dengan audiens!” kata Adhy Basto.

Jade Thamrin menambahkan bahwa kesuksesan dalam bisnis digital tidak lepas dari konsistensi.

“Jangan malas, jangan takut, dan jangan ragu memperluas jaringan di media sosial!” Ujarnya.

Salah satu peserta dari Maluku, Ebe, mengungkapkan optimismenya terhadap SS Glow Up.

“Saya yakin SS Glow Up bisa bersinar di berbagai daerah, termasuk Papua dan sekitarnya!” ujarnya antusias.

Seminar ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang bisnis skincare, tetapi juga membangkitkan semangat para peserta untuk berani melangkah dan memanfaatkan era digital dengan maksimal.

Tim Redaksi

Gowa, Sulawesi Selatan – Tembang daerah Makassar kian menemukan jati dirinya sebagai bentuk perkembangan musik lokal yang mampu bersaing dan sejajar dengan jenis musik lainnya. Lagu-lagu Makassar saat ini tidak hanya dinikmati oleh pecinta genre musik tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari selera musik nasional. Tak hanya terbatas pada kalangan etnis Makassar, kini lagu-lagu daerah tersebut juga dinikmati oleh berbagai etnis di seluruh penjuru Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa musik Makassar telah menjadi bagian dari kekayaan lagu-lagu Nusantara. Baca: Pangdam XII/Tpr Tutup Diksarmil dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komcad SPPI Batch 3 Tahun 2025 Seragam Sekolah Gratis dari Walikota Langsa Orang Tua Siswa Sangat Terbantu, Kepsek SDN 1 Ucapkan Terimakasih Kepsek SMAN 2 Gowa Diduga Selewengkan Dana BOS, GEMPUR Siap Laporkan ke Kejati Sulsel LBH Herman Hofi Sorot Dugaan Strategi Adu Domba Dalam Konflik Agraria di Kubu Raya Para penggiat musik daerah, khususnya pencipta dan pemerhati lagu-lagu lokal seperti Udhin Leaders, terus mendorong agar tembang-tembang daerah Makassar dan Bugis mendapat ruang lebih luas di industri musik Tanah Air. Udhin Leaders, vokalis sekaligus pencipta lagu Makassar dan Bugis, akan berkolaborasi dengan Alex, gitaris dari label nasional Nagaswara. Alex dikenal dengan kepiawaiannya memainkan gitar melodi, dan telah lama berkiprah di industri musik Indonesia. Kolaborasi ini akan mengusung genre musik pop daerah, mencampurkan warna khas Makassar dan Bugis dengan sentuhan profesional dari musisi nasional. Maulana Ramli, selaku Event Organizer (EO) dari Pranala Production sekaligus pencipta lagu populer “Siri Napacce”, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan proyek perdana yang mempertemukan musisi nasional dan pelaku utama musik daerah dalam satu garapan. Sebelumnya, Maulana juga telah melahirkan karya berjudul “Manna Jera’ja Kulimbang” yang turut mewarnai khazanah musik daerah. “Ini untuk pertama kalinya terjadi, seorang gitaris dari label nasional berkolaborasi dengan dedengkot lagu daerah Makassar dan Bugis. Kami optimistis hasilnya akan menjadi karya musik yang apik dan membanggakan,” ujar Maulana dalam wawancara. Video klip dari proyek ini akan mengambil lokasi syuting di Balla’ Lompoa, ikon kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. Rumah adat ini merupakan bekas kediaman Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional Indonesia, sekaligus simbol pusat budaya, sejarah, dan adat istiadat Gowa. Tempat ini dulunya menjadi lokasi strategi dalam menghadapi penjajahan. Dengan latar budaya yang kuat dan kolaborasi lintas daerah, karya ini diharapkan menjadi representasi baru bahwa musik daerah mampu tampil modern tanpa kehilangan akar budayanya.(/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *