News

Antusias warga Kampung Turate Desa Tangkebajeng Kecamatan Bajeng Hadiri Acara Tauziah di rumah duka.

 

Gowa Makassargobal.com. – Suasan Hening Hari kedua ramadan 1446 Hijrah di tengah tengah kesibukan umat mempersiapkan menu buka puasa namu beda denga suasana di kediaman Ramli Dg Rola sekita hening di sambut oleh Salma Dg Kebo sekeluarga yang mendapat cobaan terdengar isak tangis pecah atas berpulangnya kehariban illaihi Almarhum Ramli Dg Rola 45 tahun sala satu Perangkat Desa Tangkebajeng yakni,senasa hudupnya menjabat sebagai ketua RT.11/RW.11/Dusun Pamase Desa Tangkebajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Almarhum Meninggal Dunia Di akibat sakit.dan meninggalkan 2 orang Anak dan satu orang istir Alamarhum menghembus napas terakhir pada Sabtu 03/03/2025.dan kebumikan pada ahad 04/03/2025.

H.Jafarudidin Dg Naba Kades Tangkebajeng ketika mendapat berita duka bahwa Telah meninggal dunia Ramli Dg Rola merasa sangat kehilang sala satu apatnya. Yang Setia nenjalan tugas selaku ketua RT.11/RW/11 dusun pamase.yang selama hidupnya telah berbakti,kepada warga di kampung turate.

Hadir dalam acara tazkiratulmaud.Pada malam pertama yakni H.Jafar Dg Naba.kades Tangkebajeng,ketua BPD Desa Tangkebajeng,serta seluruh Tokoh Masyarakat,Tokoh agama dan seluruh keluarga handai tolan yang dengan penuh hikmat mendengar ceramah yang di hantarkan oleh Ustadz Munawir Dg Sarro.

Dalam pengantar kalbu sebagai isi tauziah menyampaikan bahwa hidup pasanganya mati,kematian itu sudah takdir maka hidup di alam dunia hanyalah sementara numpang mampir unruk mencari amal ibadah sebagai bekal di alam aherat kelak dan kematian itu adalah ajal yang telah di tentukan dan rsatu rahasia sang pencipta,dan kepada keluarga yang di tinggalkan,utamanya istri dan kedua anak agar dapat menerima cobaan nyata. Almarhum Ramli Dg Rola telah memenuhi janji sucinya hanya doa yang dapat kita iringi buat almarhum dengan harapan agar kiranya Allah mengampuni segala Hilaf dan dosanya dan menerima seluruh amal ibadahnya nan husnul khotimah. tutup Ustadz munawir Dg Serro.

Laporan Redaksi.Media Grup Makassar globa.

 

Gowa, Sulawesi Selatan – Tembang daerah Makassar kian menemukan jati dirinya sebagai bentuk perkembangan musik lokal yang mampu bersaing dan sejajar dengan jenis musik lainnya. Lagu-lagu Makassar saat ini tidak hanya dinikmati oleh pecinta genre musik tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari selera musik nasional. Tak hanya terbatas pada kalangan etnis Makassar, kini lagu-lagu daerah tersebut juga dinikmati oleh berbagai etnis di seluruh penjuru Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa musik Makassar telah menjadi bagian dari kekayaan lagu-lagu Nusantara. Baca: Pangdam XII/Tpr Tutup Diksarmil dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komcad SPPI Batch 3 Tahun 2025 Seragam Sekolah Gratis dari Walikota Langsa Orang Tua Siswa Sangat Terbantu, Kepsek SDN 1 Ucapkan Terimakasih Kepsek SMAN 2 Gowa Diduga Selewengkan Dana BOS, GEMPUR Siap Laporkan ke Kejati Sulsel LBH Herman Hofi Sorot Dugaan Strategi Adu Domba Dalam Konflik Agraria di Kubu Raya Para penggiat musik daerah, khususnya pencipta dan pemerhati lagu-lagu lokal seperti Udhin Leaders, terus mendorong agar tembang-tembang daerah Makassar dan Bugis mendapat ruang lebih luas di industri musik Tanah Air. Udhin Leaders, vokalis sekaligus pencipta lagu Makassar dan Bugis, akan berkolaborasi dengan Alex, gitaris dari label nasional Nagaswara. Alex dikenal dengan kepiawaiannya memainkan gitar melodi, dan telah lama berkiprah di industri musik Indonesia. Kolaborasi ini akan mengusung genre musik pop daerah, mencampurkan warna khas Makassar dan Bugis dengan sentuhan profesional dari musisi nasional. Maulana Ramli, selaku Event Organizer (EO) dari Pranala Production sekaligus pencipta lagu populer “Siri Napacce”, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan proyek perdana yang mempertemukan musisi nasional dan pelaku utama musik daerah dalam satu garapan. Sebelumnya, Maulana juga telah melahirkan karya berjudul “Manna Jera’ja Kulimbang” yang turut mewarnai khazanah musik daerah. “Ini untuk pertama kalinya terjadi, seorang gitaris dari label nasional berkolaborasi dengan dedengkot lagu daerah Makassar dan Bugis. Kami optimistis hasilnya akan menjadi karya musik yang apik dan membanggakan,” ujar Maulana dalam wawancara. Video klip dari proyek ini akan mengambil lokasi syuting di Balla’ Lompoa, ikon kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. Rumah adat ini merupakan bekas kediaman Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional Indonesia, sekaligus simbol pusat budaya, sejarah, dan adat istiadat Gowa. Tempat ini dulunya menjadi lokasi strategi dalam menghadapi penjajahan. Dengan latar budaya yang kuat dan kolaborasi lintas daerah, karya ini diharapkan menjadi representasi baru bahwa musik daerah mampu tampil modern tanpa kehilangan akar budayanya.(/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *