Difasilitasi Camat Mariso, Konflik Lurah Mario dan Stafnya Akhirnya Berakhir Damai

Perselisihan antara Lurah Mario, Ronny Catur Prabowo, dan salah satu stafnya, IR, yang sebelumnya menjadi sorotan karena dugaan penggunaan kata-kata kasar, akhirnya diselesaikan secara damai. Senin (1/12/2025).

 

MAKASSARGLOBAL.COM, MAKASSAR – Perselisihan antara Lurah Mario, Ronny Catur Prabowo, dan salah satu stafnya, IR, yang sebelumnya menjadi sorotan karena dugaan penggunaan kata-kata kasar, akhirnya diselesaikan secara damai.

Konflik ini sempat memicu protes dari suami IR, Sailella Dg Naba, yang menilai tindakan lurah sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat publik.

Proses mediasi berlangsung di kantor Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/12/2025).

Camat Mariso Aswin Harun memfasilitasi pertemuan tersebut dan menghadirkan Lurah Mario, IR, Sekcam Mariso, Ketua LPM, Bhabinkamtibmas, serta suami IR.

Dalam pertemuan itu, Lurah Ronny Catur Prabowo dengan penuh kerendahan hati menyampaikan permintaan maaf kepada IR dan suaminya.

“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya Lurah Mario meminta maaf atas kekhilafan saya,” ungkap Ronny.

Sebagai pemimpin, Ronny berjanji akan memperbaiki sikapnya, lebih sabar, dan mampu mengontrol diri dalam mengambil tindakan terhadap para stafnya.

“Insya Allah, saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan ini,” tutupnya sambil berjabat tangan dengan IR dan suaminya.

Di sisi lain, Sailella Dg Naba, suami IR, mengakui sempat tidak menerima perlakuan kasar yang dialami istrinya. Namun amarah itu mereda setelah camat dan lurah menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

“Sebenarnya saya tidak terima, namun karena ada niat baik meminta maaf, maka sebagai suaminya, saya memaafkan Pak Lurah,” ujarnya.

Camat Mariso, Aswin Harun, menegaskan bahwa masalah ini harus menjadi evaluasi bagi seluruh jajaran pemerintah kelurahan.

Ia menyampaikan bahwa seorang pemimpin harus mampu menjaga tutur kata dan memberi contoh baik dalam setiap situasi.

“Sebagai pejabat publik, kita ini harus menjaga ucapan dan tindakan. Kita melayani masyarakat dan memimpin staf, jadi etika harus dikedepankan,” katanya.

Aswin juga menekankan pentingnya komunikasi sehat antarpegawai demi menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Ia berharap kejadian serupa tidak lagi terulang di wilayah Kecamatan Mariso.

“Saya berharap setelah mediasi ini hubungan kerja bisa kembali baik. Mari jadikan persoalan ini sebagai pelajaran untuk memperkuat kebersamaan dan pelayanan kepada warga,” tutupnya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *