News

Wakapolres Gowa Hadiri Pembukaan Turnamen Catur MACANDA Chess Club

  • com || Suasana tenang dan aman menyelimuti pelaksanaan Turnamen Catur MACANDA Chess Club di Warkop Macanda, Jalan Macanda, Kelurahan Mawang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Minggu (23/2/2025).

    Turnamen yang digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah ini diikuti oleh 36 peserta, menampilkan pertandingan catur yang penuh strategi dan ketegangan.

    Kehadiran Wakapolres Gowa, Kompol Gani S.H., M.M., beserta jajarannya, Aiptu Rahman K. dan Bripda A. Ricky, semakin memeriahkan acara.

    Kompol Gani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan turnamen ini. Beliau menekankan bahwa catur bukan sekadar olahraga, melainkan juga sarana mengasah otak dan melatih fokus berpikir positif serta cerdas.

    Turnamen ini juga menjadi ajang silaturahmi antar pecinta catur di Kabupaten Gowa. Pertandingan berlangsung seru dan kompetitif, dengan peserta yang menunjukkan kemampuan terbaiknya.

    Wakapolres Gowa sendiri turut berpartisipasi dalam pertandingan, berhadapan dengan pemilik Warkop Macanda, Muhammad Syahrul S., di meja nomor 16. Di meja lain terlihat juga, Syawal Ramli, pimpinan media Pasang Kayu News, juga turut meramaikan turnamen.

    Turnamen ini juga merupakan bagian dari seleksi peserta Liga Catur Gowa untuk persiapan Pra-Porda Sulsel 2025. Para peserta berlomba untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya demi meraih tiket menuju ajang bergengsi tersebut. Atmosfer persaingan yang sehat dan sportifitas tinggi menjadi ciri khas turnamen ini.

    Muhammad Syahrul S., pemilik Warkop Macanda, mengungkapkan bahwa warkopnya memang kerap menjadi tempat berkumpulnya para pecinta catur. Setiap hari, para penggemar catur selalu hadir untuk bermain sambil menikmati hidangan kopi, minuman ringan, dan berbagai camilan dengan harga terjangkau. Hal ini menjadikan Warkop Macanda sebagai tempat yang ramai dan nyaman.

    Bagi Syahrul, catur adalah olahraga yang tenang, santai, dan menyenangkan. Kegemarannya bermain catur juga turut berkontribusi terhadap keramaian dan suasana hangat yang selalu tercipta di warkopnya. Ia berharap turnamen ini dapat menjadi motivasi bagi para pecinta catur untuk terus meningkatkan kemampuan dan sportivitasnya.

    MACANDA Chess Club berharap turnamen ini dapat menjadi wadah bagi para pecinta catur untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya. Keberhasilan penyelenggaraan turnamen ini juga menjadi bukti semangat dan kekompakan komunitas pecinta catur di Kabupaten Gowa dalam menyambut bulan Ramadan. Semoga turnamen ini dapat menginspirasi penyelenggaraan event serupa di masa mendatang.

Gowa, Sulawesi Selatan – Tembang daerah Makassar kian menemukan jati dirinya sebagai bentuk perkembangan musik lokal yang mampu bersaing dan sejajar dengan jenis musik lainnya. Lagu-lagu Makassar saat ini tidak hanya dinikmati oleh pecinta genre musik tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari selera musik nasional. Tak hanya terbatas pada kalangan etnis Makassar, kini lagu-lagu daerah tersebut juga dinikmati oleh berbagai etnis di seluruh penjuru Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa musik Makassar telah menjadi bagian dari kekayaan lagu-lagu Nusantara. Baca: Pangdam XII/Tpr Tutup Diksarmil dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komcad SPPI Batch 3 Tahun 2025 Seragam Sekolah Gratis dari Walikota Langsa Orang Tua Siswa Sangat Terbantu, Kepsek SDN 1 Ucapkan Terimakasih Kepsek SMAN 2 Gowa Diduga Selewengkan Dana BOS, GEMPUR Siap Laporkan ke Kejati Sulsel LBH Herman Hofi Sorot Dugaan Strategi Adu Domba Dalam Konflik Agraria di Kubu Raya Para penggiat musik daerah, khususnya pencipta dan pemerhati lagu-lagu lokal seperti Udhin Leaders, terus mendorong agar tembang-tembang daerah Makassar dan Bugis mendapat ruang lebih luas di industri musik Tanah Air. Udhin Leaders, vokalis sekaligus pencipta lagu Makassar dan Bugis, akan berkolaborasi dengan Alex, gitaris dari label nasional Nagaswara. Alex dikenal dengan kepiawaiannya memainkan gitar melodi, dan telah lama berkiprah di industri musik Indonesia. Kolaborasi ini akan mengusung genre musik pop daerah, mencampurkan warna khas Makassar dan Bugis dengan sentuhan profesional dari musisi nasional. Maulana Ramli, selaku Event Organizer (EO) dari Pranala Production sekaligus pencipta lagu populer “Siri Napacce”, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan proyek perdana yang mempertemukan musisi nasional dan pelaku utama musik daerah dalam satu garapan. Sebelumnya, Maulana juga telah melahirkan karya berjudul “Manna Jera’ja Kulimbang” yang turut mewarnai khazanah musik daerah. “Ini untuk pertama kalinya terjadi, seorang gitaris dari label nasional berkolaborasi dengan dedengkot lagu daerah Makassar dan Bugis. Kami optimistis hasilnya akan menjadi karya musik yang apik dan membanggakan,” ujar Maulana dalam wawancara. Video klip dari proyek ini akan mengambil lokasi syuting di Balla’ Lompoa, ikon kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. Rumah adat ini merupakan bekas kediaman Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional Indonesia, sekaligus simbol pusat budaya, sejarah, dan adat istiadat Gowa. Tempat ini dulunya menjadi lokasi strategi dalam menghadapi penjajahan. Dengan latar budaya yang kuat dan kolaborasi lintas daerah, karya ini diharapkan menjadi representasi baru bahwa musik daerah mampu tampil modern tanpa kehilangan akar budayanya.(/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *