News

Pemilik Rumah Panggung Tewas Bersama Rumahnya Akibat Di lalap si jago merah.

Gowa.makassarglobal,com–” Sijago merah kembali menelan korban atas kobaranya yang begitu cepat dalam waktu singkat menghanguskan satu yunit Rumah panggung milik Nenek Hafiah Dg Kanang (75) yang Hangus Bersama Rumahnya pada Rabu,02 Juni 2025 Dini hari sekira Pukul 03:30 Wit Saat Subuh.

 

Kepada Awak media sala satu warga setempat  yang di rahasiakan edititasnya menyampaikan bahwa peristiwa kebakaran begitu singkat dugaan sentara akibat Kabel listriknya Korslet Sematara Sang Nenek berada dalam kamar hendak keluar ingin menyelamatkan diri namu puntu terkunci sehingga kobaran api merambat di lantai dari papan dan balok maka sang nenek jatuh dan tak dapat di selamatkan

 

Lanjutnya warga pun tak berani masuk kerumah akibat kobaran api yang begitu besar sehingga korban turut ke terbakar bersam rumanhnya. Adapun dari pihak Damkar hadir di tepat kejadian namun sayang apinya sudah padam dan kondisi rumahpun sudah rata dengan tana tinggal puing puing tiang rumah yang berbaring dengan kondisi hangus

 

Peristiwa pilu tersebut belum di ketahui oleh pihak Dinas sosial kabupaten gowa. Harapan warga setempat agar pihak pemerintah kabupaten gowa utamanya dinas sosial dapa turun langsung melihat kondisi rumah dan kondisi jasad Korban. Tutupnya.

Gowa.makassarglobal,com–” Sijago merah kembali menelan korban atas kobaranya yang begitu cepat dalam waktu singkat menghanguskan satu yunit Rumah panggung milik Nenek Hafiah Dg Kanang (75) yang Hangus Bersama Rumahnya pada Rabu,02 Juni 2025 Dini hari sekira Pukul 03:30 Wit Saat Subuh.

Kepada Awak media sala satu warga setempat yang di rahasiakan edititasnya menyampaikan bahwa peristiwa kebakaran begitu singkat dugaan sentara akibat Kabel listriknya Korslet Sematara Sang Nenek berada dalam kamar hendak keluar ingin menyelamatkan diri namu puntu terkunci sehingga kobaran api merambat di lantai dari papan dan balok maka sang nenek jatuh dan tak dapat di selamatkan

Lanjutnya warga pun tak berani masuk kerumah akibat kobaran api yang begitu besar sehingga korban turut ke terbakar bersam rumanhnya. Adapun dari pihak Damkar hadir di tepat kejadian namun sayang apinya sudah padam dan kondisi rumahpun sudah rata dengan tana tinggal puing puing tiang rumah yang berbaring dengan kondisi hangus

Peristiwa pilu tersebut belum di ketahui oleh pihak Dinas sosial kabupaten gowa. Harapan warga setempat agar pihak pemerintah kabupaten gowa utamanya dinas sosial dapa turun langsung melihat kondisi rumah dan kondisi jasad Korban. Tutupnya.

Gowa, Sulawesi Selatan – Tembang daerah Makassar kian menemukan jati dirinya sebagai bentuk perkembangan musik lokal yang mampu bersaing dan sejajar dengan jenis musik lainnya. Lagu-lagu Makassar saat ini tidak hanya dinikmati oleh pecinta genre musik tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari selera musik nasional. Tak hanya terbatas pada kalangan etnis Makassar, kini lagu-lagu daerah tersebut juga dinikmati oleh berbagai etnis di seluruh penjuru Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa musik Makassar telah menjadi bagian dari kekayaan lagu-lagu Nusantara. Baca: Pangdam XII/Tpr Tutup Diksarmil dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komcad SPPI Batch 3 Tahun 2025 Seragam Sekolah Gratis dari Walikota Langsa Orang Tua Siswa Sangat Terbantu, Kepsek SDN 1 Ucapkan Terimakasih Kepsek SMAN 2 Gowa Diduga Selewengkan Dana BOS, GEMPUR Siap Laporkan ke Kejati Sulsel LBH Herman Hofi Sorot Dugaan Strategi Adu Domba Dalam Konflik Agraria di Kubu Raya Para penggiat musik daerah, khususnya pencipta dan pemerhati lagu-lagu lokal seperti Udhin Leaders, terus mendorong agar tembang-tembang daerah Makassar dan Bugis mendapat ruang lebih luas di industri musik Tanah Air. Udhin Leaders, vokalis sekaligus pencipta lagu Makassar dan Bugis, akan berkolaborasi dengan Alex, gitaris dari label nasional Nagaswara. Alex dikenal dengan kepiawaiannya memainkan gitar melodi, dan telah lama berkiprah di industri musik Indonesia. Kolaborasi ini akan mengusung genre musik pop daerah, mencampurkan warna khas Makassar dan Bugis dengan sentuhan profesional dari musisi nasional. Maulana Ramli, selaku Event Organizer (EO) dari Pranala Production sekaligus pencipta lagu populer “Siri Napacce”, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan proyek perdana yang mempertemukan musisi nasional dan pelaku utama musik daerah dalam satu garapan. Sebelumnya, Maulana juga telah melahirkan karya berjudul “Manna Jera’ja Kulimbang” yang turut mewarnai khazanah musik daerah. “Ini untuk pertama kalinya terjadi, seorang gitaris dari label nasional berkolaborasi dengan dedengkot lagu daerah Makassar dan Bugis. Kami optimistis hasilnya akan menjadi karya musik yang apik dan membanggakan,” ujar Maulana dalam wawancara. Video klip dari proyek ini akan mengambil lokasi syuting di Balla’ Lompoa, ikon kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. Rumah adat ini merupakan bekas kediaman Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional Indonesia, sekaligus simbol pusat budaya, sejarah, dan adat istiadat Gowa. Tempat ini dulunya menjadi lokasi strategi dalam menghadapi penjajahan. Dengan latar budaya yang kuat dan kolaborasi lintas daerah, karya ini diharapkan menjadi representasi baru bahwa musik daerah mampu tampil modern tanpa kehilangan akar budayanya.(/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *