News

Semarak HUT Bhayangkara Ke-78, Kapolres Gowa Buka Lomba Mural

MakassarGlobal.com– Kapolres Gowa AKBP R.T.S Simanjuntak, S.H., S.I.K., M M., M.I.K membuka secara resmi lomba mural dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara Ke-78 yang digelar di Halaman Mako Polres Gowa, Sabtu (29/6).

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Wakapolres Gowa Kompol Gani, S.H., M.H bersama para PJU Polres Gowa.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Panitia Lomba Mural dalam hal ini Kasatlantas Polres Gowa AKP Ida Ayu Made Ari S, S.H mengatakan, bahwa pada lomba mural ini diikuti sebanyak 19 peserta.

“Dari 19 peserta lomba mural ini terdiri dari pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, dan seniman yang ada di Kabupaten Gowa dan peserta ini ada pertim dan perorangan,” jelas Kasatlantas Polres Gowa.

Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP R.T.S Simanjuntak mengungkapkan, lomba mural ini merupakan bukti bahwa Polri dan pemerintah tidak antikritik serta menghormati kebebasan berekespresi.

“Kami sebagai institusi Polri memegang teguh aturan-aturan yang ada, arahan dari Bapak Kapolri dan Presiden, terkait dengan kebebasan berekspresi sehingga tentunya hari ini adalah bukti kami menghormati kebebasan berekspresi,” ujar Perwira dua bunga melati dipundaknya itu.

Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada Panitia atas terselenggaranya Kegiatan Lomba Mural dalam rangka Hari Bhayangkara Ke-78 Tahun 2024 ini.

“Selamat datang para peserta, suatu kebanggaan dapat menyelenggarakan acara perlombaan Mural ini,” terangnya.

“Dan nantinya yang juara hadiah tersebut akan kita serahkan pada saat acara malam syukuran yang sedianya akan dilaksanakan pada malamnya kita syukuran peringati Hari Bhayangkara Ke-78,” Jelas Kapolres Gowa

Lanjutnya, Tentunya ini berbeda dibandingkan di era Orde sebelumnya dimana pada saat Reformasi maka kebebasan itu kemudian dibuka, masyarakat bebas untuk menyampaikan aspirasinya, ekspresinya, dalam segala bentuk dan itu tentunya kita hormati,” tambah Kapolres Gowa.

Menurutmya karya yang memberi persepsi positif akan menjadi motivasi bagi Polri, sedangkan karya yang memberi persepsi negatif akan menjadi alat Polri untuk berintrospeksi agar menjadi lebih baik. (*)

Humas Polres Gowa

Gowa, Sulawesi Selatan – Tembang daerah Makassar kian menemukan jati dirinya sebagai bentuk perkembangan musik lokal yang mampu bersaing dan sejajar dengan jenis musik lainnya. Lagu-lagu Makassar saat ini tidak hanya dinikmati oleh pecinta genre musik tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari selera musik nasional. Tak hanya terbatas pada kalangan etnis Makassar, kini lagu-lagu daerah tersebut juga dinikmati oleh berbagai etnis di seluruh penjuru Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa musik Makassar telah menjadi bagian dari kekayaan lagu-lagu Nusantara. Baca: Pangdam XII/Tpr Tutup Diksarmil dan Pelatihan Manajerial serta Penetapan Komcad SPPI Batch 3 Tahun 2025 Seragam Sekolah Gratis dari Walikota Langsa Orang Tua Siswa Sangat Terbantu, Kepsek SDN 1 Ucapkan Terimakasih Kepsek SMAN 2 Gowa Diduga Selewengkan Dana BOS, GEMPUR Siap Laporkan ke Kejati Sulsel LBH Herman Hofi Sorot Dugaan Strategi Adu Domba Dalam Konflik Agraria di Kubu Raya Para penggiat musik daerah, khususnya pencipta dan pemerhati lagu-lagu lokal seperti Udhin Leaders, terus mendorong agar tembang-tembang daerah Makassar dan Bugis mendapat ruang lebih luas di industri musik Tanah Air. Udhin Leaders, vokalis sekaligus pencipta lagu Makassar dan Bugis, akan berkolaborasi dengan Alex, gitaris dari label nasional Nagaswara. Alex dikenal dengan kepiawaiannya memainkan gitar melodi, dan telah lama berkiprah di industri musik Indonesia. Kolaborasi ini akan mengusung genre musik pop daerah, mencampurkan warna khas Makassar dan Bugis dengan sentuhan profesional dari musisi nasional. Maulana Ramli, selaku Event Organizer (EO) dari Pranala Production sekaligus pencipta lagu populer “Siri Napacce”, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan proyek perdana yang mempertemukan musisi nasional dan pelaku utama musik daerah dalam satu garapan. Sebelumnya, Maulana juga telah melahirkan karya berjudul “Manna Jera’ja Kulimbang” yang turut mewarnai khazanah musik daerah. “Ini untuk pertama kalinya terjadi, seorang gitaris dari label nasional berkolaborasi dengan dedengkot lagu daerah Makassar dan Bugis. Kami optimistis hasilnya akan menjadi karya musik yang apik dan membanggakan,” ujar Maulana dalam wawancara. Video klip dari proyek ini akan mengambil lokasi syuting di Balla’ Lompoa, ikon kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. Rumah adat ini merupakan bekas kediaman Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional Indonesia, sekaligus simbol pusat budaya, sejarah, dan adat istiadat Gowa. Tempat ini dulunya menjadi lokasi strategi dalam menghadapi penjajahan. Dengan latar budaya yang kuat dan kolaborasi lintas daerah, karya ini diharapkan menjadi representasi baru bahwa musik daerah mampu tampil modern tanpa kehilangan akar budayanya.(/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *