Menyalakan Kembali Api Sumpah Pemuda di Era Digital

Gowa.- makssarglobal.com.”-Setiap 28 Oktober, kita memperingati peristiwa bersejarah yang meneguhkan makna persatuan: Sumpah Pemuda. Delapan puluh tujuh tahun lalu, para pemuda dari berbagai suku dan daerah sepakat menanggalkan ego kedaerahan dan bersatu atas nama Indonesia. Semangat itu menjadi titik awal lahirnya bangsa yang kuat dan berdaulat.

Kini, tantangan generasi muda berbeda. Mereka hidup di era digital, di mana batas wilayah dan waktu nyaris hilang. Media sosial menjadi ruang baru untuk berekspresi sekaligus ajang perdebatan. Di satu sisi, dunia digital membuka peluang bagi kreativitas dan kolaborasi. Namun di sisi lain, ia juga membawa ancaman—perpecahan, ujaran kebencian, dan menurunnya empati sosial.

Di sinilah nilai-nilai Sumpah Pemuda perlu dihidupkan kembali. Persatuan tidak cukup hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam sikap dan tindakan. Pemuda masa kini harus mampu menggunakan teknologi untuk menyebarkan kebaikan, memperkuat toleransi, dan menebar inspirasi.

Sebagai pendidik, saya percaya semangat kebangsaan perlu ditanamkan sejak usia dini. Anak-anak harus dikenalkan pada nilai gotong royong, empati, dan rasa cinta tanah air agar kelak tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan berbudaya.

Sumpah Pemuda bukan hanya kenangan sejarah, melainkan energi yang harus terus dijaga. Ketika pemuda memilih bersatu dalam karya, berkarya dengan integritas, dan mencintai bangsanya, maka di sanalah api Sumpah Pemuda kembali menyala terang, hangat, dan penuh harapan bagi Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *