Makassarglobal.com.Gowa, –”Sulawesi Selatan, 06 April 2025. Sebuah gerakan budaya dan spiritual yang dipelopori oleh generasi muda mulai tumbuh di Kabupaten Gowa. Komunitas tersebut bernama Jejak Wali Sulawesi, digagas oleh Kurniawan. R.O., S.H., C.L.E, seorang pegiat budaya sekaligus pemerhati hukum yang berasal dari Malino, Kecamatan Tinggimoncong.
Komunitas ini hadir sebagai bentuk inisiatif untuk menjaga dan menghidupkan kembali jejak para wali tokoh spiritual yang meninggalkan warisan budaya dan nilai-nilai luhur di berbagai wilayah Nusantara. Fokus utama komunitas ini adalah mengajak anak muda untuk lebih mengenal situs-situs budaya dan prasejarah peninggalan para wali, serta menyebarkan nilai-nilai tersebut melalui pendekatan edukatif dan kreatif.
“Kita tidak bisa mencintai sesuatu yang tidak kita kenal. Jejak Wali Sulawesi hadir untuk mengenalkan kembali warisan para wali, baik melalui napak tilas, dokumentasi, kajian, hingga edukasi digital, semua dilakukan secara kolaboratif dan menyenangkan,” ujar Kurniawan. R.O., S.H., C.L.E, Pendiri dan Ketua Umum komunitas ini.
Jejak Wali Sulawesi mengembangkan berbagai divisi yang dikelola oleh para relawan muda, seperti dokumentasi & publikasi, kajian & edukasi, serta kegiatan lapangan seperti ziarah budaya. Seluruh program dijalankan dengan semangat keterbukaan, kolaborasi, dan penguatan identitas lokal.
“Kami ingin membangun ruang pertemuan antara sejarah, spiritualitas, dan kreativitas anak muda. Situs-situs wali bukan hanya tempat ziarah, tetapi juga pusat nilai dan peradaban yang harus dirawat dan dihidupkan kembali,” tambah Kurniawan.
Saat ini, komunitas sedang menyusun legalitas awal dan membangun jaringan dengan tokoh adat, akademisi, serta institusi pendidikan. Program perdana bertajuk Napak Tilas Jejak Wali akan menjadi langkah awal memperkenalkan gerakan ini secara lebih luas.
Dengan pendekatan yang segar dan relevan, Jejak Wali Sulawesi berharap bisa menjadi ruang alternatif bagi generasi muda khususnya generasi Z hingga generasi Alpha untuk tetap terhubung dengan jati diri budaya dan spiritualitas Nusantara. Di tengah derasnya arus digital dan dunia yang serba instan, komunitas ini mengajak anak muda untuk menyeimbangkan antara kecanggihan teknologi dan kearifan lokal yang sarat nilai.
(Red)